Sunday, May 18, 2014

Cara dan Alat Ukur Tenaga Listrik

Asosiasi Tenaga Listrik | Besaran listrik adalah termasuk besaran mendasar dalam fisika (Ingat kuat arus listrik (A)). Namun, besaran kuat arus listrik bukan satu-satunya besaran listrik. Ada banyak besaran yang masuk dalam kelompok besaran listrik, misalnya beda potensil (tegangan listrik), daya listrik, hambatan listrik, energi listrik, dan semua besaran itu ada alat ukurnya. Karena termasuk besaran, tentunya listrik dapat juga diukur nilainya. Alat ukur listrik terdiri atas beberapa macam bergantung pada jenis besaran listrik yang akan diukur. Berikut ini kami berikan Jenis-jenis alat ukur listrik, yaitu sebagai berikut:
  • Amperemeter adalah alat ukur kuat arus listrik. Untuk nilai arus listrik yang lebih kecil biasa digunakan miliamperemeter, mikroamperemeter, atau bahkan galvanometer sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan. Pemasangan amperemeter dalam rangkaian listrik diserikan dengan rangkaian yang sedang diukur arus listriknya.
  • Voltmeter adalah alat ukur beda potensial (tegangan listrik). Untuk nilai tegangan yang lebih kecil kita juga biasa menggunakan milivoltmeter, mikrovoltmeter, nanovoltmeter, sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan. Cara menggunakan voltmeter dipasang paralel dengan alat yang beda potensialnya yang akan diukur.
  • Wattmeter adalah alat ukur untuk daya listrik. Sebetulnya wattmeter adalah gabungan dari alat ukur listrik dengan alat ukur tegangan listrik, namun dirancang sedemikian rupa sehingga penunjukkannya menunjukkan nilai daya listrik yang terpakai. 
  • Wattjam/Watthour meter (Wh = watt-hour) adalah alat ukur energi listrik. Wattjam (Wh = watt-hour) atau kilowatt-jam (kWh) sebetulnya alat ukur listrik yang banyak terpasang di setiap rumah. Kita sering salah memahami mengira bahwa alat ukur yang terpasang dirumah adalah alat ukur daya listrik. Padahal sebetulnya alat ukur listrik yang terpasang dirumah kita itu adalah Wattjam. Angka penunjuk pun menyatakan nilai energi listrik yang terpakai dalam rentang waktu tertentu.
  • Ohmmeter adalah Alat ukur untuk hambatan listrik. Karena nilai hambatan listrik biasanya lebih besar dari 1 ohm (Ω) , maka skala yang ada dalam sebuah ohmmeter biasanya dimulai dari x 1Ω, 10Ω, 1kΩ, dan 10kΩ. Disamping itu, ada pula alat ukur hambatan listrik yang lebih teliti dari pada ohmmeter biasa, yaitu jembatan wheatstone.
  • Multimeter adalah gabungan dari semua alat ukur listrik yang disebutkan diatas. Dalam sebuah multimeter biasanya terdapat alat ukur arus listrik (amperemeter, miliamperemeter, dan mikrometer), alat ukur beda potensial atau tegangan listrik (voltmeter AC dan DC), serta ohmmeter. | Asosiasi Tenaga Listrik
Cara Mengukur Hambatan, Tegangan dan Arus Listrik
Cara pengukuran besaran-besaran listrik yaitu hambatan, arus, dan tegangan listrik. Arus dan tegangan yang akan kita ukur adalah arus dan tegangan searah DC. Alat ukur yang akan kita gunakan adalah multimeter, yaitu alat ukur yang mampu mengukur hambatan, arus dan tegangan sekaligus.

Ada beberapa skala dalam multimeter yang terkait dengan posisi saklar pemilih. Untuk membaca skala secara benar. Anda harus memperhatikan keterangan pada skala tersebut. Skala terukur dapat ditentukan dengan rumus berikut Hasil pengukuran = (skala yang ditunjuk jarum/skala maksimalnya) x posisi saklat pemilih.
  1. Mengukur Hambatan Listrik, Peralatan : Multimeter dan beberapa hambatan listrik. Langkah-langkah: cara mengukur hambatan listrik1. Tempatkan saklar pemilih pada posisi pengukuran hambatan (bertanda Ω ). Hubungkan kedua pin (positif dan negatif). Jika jarum penunjuk tidak tempat menyimpang ke kanan ke posisi nol, putarlah tombol kalibrasi untuk menepatkannya. Tempatkan saklar pemilih pada posisi terbesar (x 10 k), tempelkan masing-masing ujung pin pengukur pada ujung-ujung sebuah resistor. Amati skala yang ditunjuk oleh jarum dan tentukan besar hambatan tersebut. Perhatikan bahwa dalam pembacaan skala hambatan, nilai nol mulai dari arah kanan. Jika skala yang terbaca terlalu kecil (jarum menyimpang jauh ke kanan mendekati nol), putar saklar pemilih ke angka pengali yang lebih kecil (misalnya x 1k) hingga diperoleh skala yang jelas. Ulangi prosedur pengukuran itu untuk mengukur hambatan pada resistor yang lain.
  2. Mengukur Tegangan Listrik DC, Peralatan multimere, soket baterai dan beberapa batu baterai. Langkah-langkah: Cara mengukur tegangan listrik Putar saklar pemilih pada posisi DCV. Hubungkan kutub positif mulitimeter (pin positif) pada kutub positif sebuah batu baterai. Ingat, jangan sampai terbali pemasangan kutub positif dan negatifnya.  Baca skala jarum penunjuk dan tentukan tegangan baterai tersebut. Ulangi prosedur pengukuran untuk menentukan tegangan baterai-baterai yang lain. Sebagai variasi. Anda dapat menggabungkan baterai dalam sebuah soket dan mengukur tegangan gabungannya.
  3. Mengukur Arus Listrik DC, Cara mengukur arus listrik Peralatan: Multimeter, baterai dan sebuah lampu sebagai hambatan.Langkah-langkah: Putar saklar pemilih pada posisi DCmA. Hubungkan kutub positif multimeter (pin positif) pada kutub positif sebuah batu baterai melalui sebuah lampu. Ingat, jangan sampai terbalik pemasangan kutub positif dan negatifnya. Baca skala jarum penunjuk dan tentukan besar arus dalam rangkaian tersebut.
Bagi anda yang membutuhkan informasi seputar jersey grade ori bisa membaca artikel sebelumnya :D